Thursday, 6 December 2012

AIR MATA RASULULLAH S.A.W



BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PEMURAH LAGI MAHA PENGASIH
SALAM PERSAHABATAN UKHUWWAH FILLAH DARI ANA
MUHAMMAD SOBRI BIN SAID

Detik-detik Rasulullah menghadapi sakaratul maut ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya....Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning,, burung-burung enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya...Maka taati dan bertakwalah kepada Allah..Kuwariskan dua perkara pada kalian iaitu Al-Quran dan sunnahku..Barangsiapa mencintai sunnahku, beerti dia mencintaiku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku"..Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu....Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca,,,Umar dadanya naik turun menahan nafas,, Usman menghela nafas panjang,,dan Ali menundukkan pandangannya dalam-dalam..Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba,, "Rasulullah akan meninggalkan kita semua" keluh hati semua sahabat ketika itu..Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya didunia...

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar... Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir disana pasti akan menahan detik-detik berlalu..Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup.. Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.."bolehkah saya masuk?" tanyanya..Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,, "Maaflah, ayahku sedang demam," kata fatimah yang membalikkan badannya dan menutup pintu.. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada fatimah.

"Siapakah itu wahai anakku?" 
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.."Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan didunia.. Dialah Malakul Maut,," kata Rasulullah

Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya..Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggillah jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia untuk menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia.. "Jibril jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?" Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah.. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.." Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"

"Jangan khuatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : 'kuharamkan  syurga bagi siapa sahaja, kecuali umat Muhammad telah berada didalamnya," kata Jbril... Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,, urat lehernya menegang.. 

"Jibril, betapa sakitnya sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh.. Fatimah terpejam, Ali di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka..
"jijikkah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat penghantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup , melihat kekasih Allah direngut ajal," kata Jibril.. sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahan lagi..

"Ya Allah dasyat nian maut ini, timpakan sahaja semua seksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku". Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi, bibirnya bergetar seakan-akan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya...

"Ushiikum bi shalati,, wa maa malakat aimanukum, peliharalah solat dan peliharalah orang-orang yang lemah di antaramu".  Diluar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutup tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan...

"Ummati,,Ummati,,Ummati?" "ummatku,,ummatku,,ummatku" dan berakhirlah kehidupan manusia mulia yang memberi sinaran itu. 

KINI MAMPUKAH KITA MENCINTAI SEPERTINYA? ALLAHUMMA SOLLI ALA MUHAMMAD WA BARIK WA SALLIM ALAIHI..BETAPA CINTANYA RASULULLAH KEPADA KITA... ADAKAH CINTA KITA TERHADAP RASULULLAH SETARAF CINTA RASULULLAH TERHADAP KITA?? RENUNGKANLAH!!
SEDANGKAN KITA MASIH BERKIRA UNTUK BERSELAWAT KEATASNYA,, SEDANGKAN BAGINDA TIDAK SANGGUP MEMBIARKAN DERITA SAKITNYA MATI DIRASAI OLEH UMMATNYA...

MASIH LAYAKKAH KITA MEMINTA SYAFAATNYA KETIKA DIBANGKITKAN DI MAHSYAR KELAK...




No comments:

Post a Comment